Selasa, 02 September 2008

Pikiran yang Terbuang

One day, in my dream, in my mind... aku merencanakan sesuatu dengan sempurna, dengan matang dan mantap. Semua itu tidaklah berlangsung selama sekali ataupun dua kali, tapi sering. Sesering kita berpuasa senin kamis dalam suatu waktu. Namun, apalah dikata..perencanaan yang tersusun matang itu juga terbiasa untuk lenyap, hanya sedikit meninggalkan bekas torehan apa yang akan ku lakukan selanjutnya...

Aku jadi ingat qoul dokter tonang saat kuliah pakar waktu blok imunologi dulu.. Jikalau ada ide yang melintas, apapun itu, segera catat.. Jangan biarkan ide tersebut menunggu untuk hilang..
Hingga sekarang aku menyadari betapa bodohnya aku, sengaja menghilangkan perencanaan-perencanaan yang hebat hanya dalam pikiran. Sedikit cuilan contoh kecil (insyaAllah ini bukan aib kok, santai ajah, aku nggak malu untuk mengungkapkan, supaya jadi pelajaran...): suatu hari sebelum ramadhan tiba, mungkin3/ 4/ 5 hati sebelum ramadhan. Aku pernah berfikir mengenai skedul amalanku saat bulan ramadhan nanti.. Alhamdulillah, seingetku skedul itu lengkap, mulai sahur, sholat fajar, hingga tidur malam, bangun sholat lail hingga sahur lagi.. Jadwal amalan yang kupilah wajiibun wajib, hingga sunnah kupilah secara sempurna dalam pikiran.

Namun sekarang, kini sudah menanjak hari pertama ramadhan, mengapa hanya terpaku pada pikiran? Akhirnya aku menyesal. Ketika aku menghadapi konflik pertama di kampus (mengenai tender jaket angkatan), ternyata amalan-amalan itu pupus sudah. Hari pertama ini aku gaga dalam menjalankan perencanaanku. Aku tidak siap dengan situasi yang ada. Hingga detik ini pun aku masih belum setoran ngaji (padahal udah dua kali ngaji lhoo, q g ikut blass), masyaAllaah... Astaghfirullahal’adziim..

YaAllah, ampunilah hamba yang penuh khilaf ini... Berilah hamba hidayahMu ya Allah..Agar hamba tidak terlena dengan urusan dunia...agar hamba mendapat barakah dan segala manfaat dari bulan suciMu ini....

InsyaAllah, semua ini bisa menjadi pelajaran. Kapanpun kita mempunyai pemikiran, catatlah segera segala pemikiran tersebut. Pena adalah pengikat pikiran, sebagaimana pena mengikat ilmu...

Wallahu a’lam bishshowab...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi pengguna pengunjung blog ini, silakan buka komentar di sini....