Baju lusuh
yang secara tak sengaja kesemprot air. Jaga minggu pagi. Musholla kamko.
Keyboard di tangan. Suasana sepi. Ah, doakan saja hinga akhir tidak ada pasien.
Yakk,
sepertinya sudah lama ane nggak nulis. Nulis ae kudu dioyak-oyak karo koncoq.
Walhasil saya isin dan jadilah sejadi-jadinya tulisan acakadut ini.
Cerita
hidup saya terlalu banyak hanya untuk dituangkan ke dalam tulisan yang super
mini. Terutama di beberapa hari terakhir kemarin. Terlebih di minggu-minggu
akhir kemarin.
Posisiq
sekarang berada di stase neuro (saraf) RSDM dan dengan pede nya saya berikrar
untuk mejadi seorang neurointervensionist (maklum lah, setiap masuk stase
baru.. aq terlalu menghayati, jadinya besok kalau mau sekolah. Meh sekolah
semuanya.. apa aja oke… hehe)
Hidup itu
tidaklah mudah, kita harus mengerti arti konsep dari keseimbangan. Harus
balans. Harus masuk ke dalam kondisi fisiologis. Sistem homeostasis harus
diterapkan ke dalam semua aspek. Termasuk dalam pengalaman hidup. Aq pernah
punya pengalaman beberapa minggu yg santai (banget) di rsj klaten dan tiba2
keesokan harinya pengalaman itu berubah 180 derajat. Menjadi koas sibuk di
setiap pagi… kekeke :p
No prob, aq
malah menyukainya. Entah napa, aq lebih suka kerja pagi daripada kerja siang
atau sore. Dengan alasan itulah, mungkin saya satu-satunya koas neuro yg paling
males ngereng status n resep..
Kerja pagi
itu indah. Selalu penuh dg semangatt dan selalu full of power. Sekalipunbelum nyarap
tentunya.
Pagi,
setelah sholat subuh, ngaji, mandi, nyetel musik keras-keras (sekalipun
musiknya mellow :p) disambi siap2 berangkat followup pasien. setelah hectic
followup-an, lanjut visit residen. Residen visit, terus pulang... *jedeeeeng
Hidup koas
neuro sebenarnya sungguh menyenangkan. Termasuk tugas jaganya. Sehari-hari
berisi followup-visit-pulang. Tapi ya itu, nek isuk2 ngunu heboh2 dewe. Jadi
merasa nggak enak juga sih sama pasiennya, kalau followup an ny cuma di tensi
doang (FYI, KUVS saya hanya berisi tensi, sisanya pake ilmu nujum.. bergantung
pada diagnosis dan kondisi pasien :p). Padahal nek visit residen, pasien biasa
ditanyain lengkap sambil jagongan, trus pemeriksaan fisik neuro nya juga
lengkap. Coba nek seumpama koas tiap hari followupnya kayak gitu, sepertinya
ilmu neuro bakal lebih indah. Tapi kesempatan yg enggak memungkinkan. Sebelum
jam 7 pagi semuanya harus sudah selesai. jadi ya, piye ya… meriksa pasien
seadanya dan kita juga laporan ke residen seadanya.
Biasanya kalau
bener-bener kita butuh belajar, terutama pgn lihat penemuan pemeriksaan fisik
yg jelas. Qt ngelakuinnya agak siangan. Setelah residen-residen itu selesai
visit. Barulah pasien itu kita ubek2 habis2an… hekeke :p
Embuh ah,
tulisan acakadut kayak gini… apa pantes dibaca orang….
Yah,
seenggaknya aku nulis…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagi pengguna pengunjung blog ini, silakan buka komentar di sini....