Minggu, 18 Desember 2011

The Acakadut


Baju lusuh yang secara tak sengaja kesemprot air. Jaga minggu pagi. Musholla kamko. Keyboard di tangan. Suasana sepi. Ah, doakan saja hinga akhir tidak ada pasien.
Yakk, sepertinya sudah lama ane nggak nulis. Nulis ae kudu dioyak-oyak karo koncoq. Walhasil saya isin dan jadilah sejadi-jadinya tulisan acakadut ini.
Cerita hidup saya terlalu banyak hanya untuk dituangkan ke dalam tulisan yang super mini. Terutama di beberapa hari terakhir kemarin. Terlebih di minggu-minggu akhir kemarin.
Posisiq sekarang berada di stase neuro (saraf) RSDM dan dengan pede nya saya berikrar untuk mejadi seorang neurointervensionist (maklum lah, setiap masuk stase baru.. aq terlalu menghayati, jadinya besok kalau mau sekolah. Meh sekolah semuanya.. apa aja oke… hehe)

Hidup itu tidaklah mudah, kita harus mengerti arti konsep dari keseimbangan. Harus balans. Harus masuk ke dalam kondisi fisiologis. Sistem homeostasis harus diterapkan ke dalam semua aspek. Termasuk dalam pengalaman hidup. Aq pernah punya pengalaman beberapa minggu yg santai (banget) di rsj klaten dan tiba2 keesokan harinya pengalaman itu berubah 180 derajat. Menjadi koas sibuk di setiap pagi… kekeke :p
No prob, aq malah menyukainya. Entah napa, aq lebih suka kerja pagi daripada kerja siang atau sore. Dengan alasan itulah, mungkin saya satu-satunya koas neuro yg paling males ngereng status n resep..
Kerja pagi itu indah. Selalu penuh dg semangatt dan selalu full of power. Sekalipunbelum nyarap tentunya.
Pagi, setelah sholat subuh, ngaji, mandi, nyetel musik keras-keras (sekalipun musiknya mellow :p) disambi siap2 berangkat followup pasien. setelah hectic followup-an, lanjut visit residen. Residen visit, terus pulang... *jedeeeeng
Hidup koas neuro sebenarnya sungguh menyenangkan. Termasuk tugas jaganya. Sehari-hari berisi followup-visit-pulang. Tapi ya itu, nek isuk2 ngunu heboh2 dewe. Jadi merasa nggak enak juga sih sama pasiennya, kalau followup an ny cuma di tensi doang (FYI, KUVS saya hanya berisi tensi, sisanya pake ilmu nujum.. bergantung pada diagnosis dan kondisi pasien :p). Padahal nek visit residen, pasien biasa ditanyain lengkap sambil jagongan, trus pemeriksaan fisik neuro nya juga lengkap. Coba nek seumpama koas tiap hari followupnya kayak gitu, sepertinya ilmu neuro bakal lebih indah. Tapi kesempatan yg enggak memungkinkan. Sebelum jam 7 pagi semuanya harus sudah selesai. jadi ya, piye ya… meriksa pasien seadanya dan kita juga laporan ke residen seadanya.
Biasanya kalau bener-bener kita butuh belajar, terutama pgn lihat penemuan pemeriksaan fisik yg jelas. Qt ngelakuinnya agak siangan. Setelah residen-residen itu selesai visit. Barulah pasien itu kita ubek2 habis2an… hekeke :p

Embuh ah, tulisan acakadut kayak gini… apa pantes dibaca orang….
Yah, seenggaknya aku nulis…

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi pengguna pengunjung blog ini, silakan buka komentar di sini....