Selasa, 30 Juli 2013

Hari ke 21 Ramadhan tahun ini



Alhamdulillah. Walau perasaan masih dicampuraduk, antara capek, ngantuk, kademen,, banyak sebenernya yang ingin saya tulis. Namun apa daya, rasa malasku ini yang biasanya kukambinghitamkan. Laptop ibuk sudah ada, semuanya sudah terfasilitasi, tinggal nulis kok repot.
Di hari kedua puluh satu ini, aku bar sekali khatam baca qur’an. Masih jauh dari target. Payah… kemana aja kau qih!! Ramadhan guyon wae.
Semoga terhindarkan dari segala kegiatan yang tidak bermanfaat.
Dah, gitu aje ye…. Lagi jaga BP puskesmas……

Rabu, 24 Juli 2013

today via igd


alhamdulillah, sekarang sudah kar ke 14 ramadhan. malam nanti mulai masuk malam ke 15 ramadhan. ada yang seru hari ini, mulai perstiwa dibangunin sahur sama pak lutfi, sampapi simbah simbah KLL fraktur cruris kiri. ada juga yang nggak kalah serunya. akhirnya speakerku yang sudah lama nganggur sejak pindah ke karangkobar, akhirnya mengeluarkan suara mak jedub jedubnya. hehehe... Alhamdulillah, kabar gitar juga baik baik saja. punya temen rocker lumayan nyenengke. seenggaknya barang-barangku ternyata bisa manfaat kubawa ke banjar tercinta ini.
 
ada satu lagi kabar yang lumayan mengejutkan. perskes yang seharusnya maju hari ini, ternyata diundur undur nggak jelas sama pak bos. alhamdulillah lah, lumayan.. syukur2 ndak pakai maju preskes lah, yg penting ngumpulin draft nya aja. aammmiiiinnnn...... (maunyaa :p)

Sabtu, 20 Juli 2013

hari kesepuluh



Alhamdulillah… akhirnya mengetik lagi pakai laptop akhirnya setelah sekilan lama menghilang dari peredaran. 

Jangankan beredar, koneksi internetpun aku tak punya.. hehe,, tapi alhamdulillahku kupastikan tak kan pernah surut. Berusaha untuk selalu bersyukur di segala tempat, disegala kesempitan, di segala musibah yang ada. Masih dalam tahap belajar. Karena aku sendiri masih sadar kalau aku bukanlah ahli syukur.  Ahli kufur malah, na’udzubillah….

Okay, mau nulis apalagi nih…
 Oya, hari ini sudah hari kesepuluh ramadhan lho. Sudah banyak peristiwa yang telah kualami di ramadhan kali ini. Dan ketakutanku yang terutama adalah aku masih belum bisa memanfaatkan sepenuhnya momen kesepuluh hari ramadhan itu. Masih terlalu banyak lena. Jangaknan ngaji, wirid aja banyak yang bolong. Wirid wajib padahal. Hufff….. dan  satu lagi, bab masalah ngaji-pengajian. Karena posisiku sekarang berada di karangkobar, dinas, dan tidak tahu waktu, adalah execuse yang mejadi kendalaku dalam menuntut ilmu di bulan ini. ngilmu agomo.

Ah, jadi kangen solo. Ketika aku menghabiskan bulan ramadhan tahun kemarin.

Hidup terasa berat sepertinya, namun nikmatnya luarr biasa. Waktu itu aku stase apa ya? Lupa.. anak kayaknya. Dapet jadwal stase besar saat ramadhan sungguh cobaan. Di satu sisi ingin produktif sinau di rumahsakit dengan tidak menjadi koas pato, di sisi lain kalau diluar jam kerja pengen banget rasanya ikut pengajian dan tarawih Qur’an.

Hasilnya, alhamdulillah, dengan badan yang selalu mengeluh capek dan kurang tidur, aku paksakan diriku untuk lebih banyak tidur di siang hari, pulang rumahsakit jam tiga, tidur, bangun2 udah buka.. hehe…. Selanjutnya, setelah buka (langsung buka besar tentunya), sholat dan siap-siap berangkat ke markas Raudhah utk isya-tarawih Qur’an diimami sama habib Novel. Setelah selesai tarawih jam setengah sembian, kemudian ngaso sebentar dengan suguhan yg diberi oleh habib barang setengah jam. kemudian jam sembilan dimulailah pengajian. Di kala itu, tujuh belas hari Arraudhah membahas tentang tafsir surat Yusuf. Salahsatu cerita romantis sepanjang masa. Romansa teragung, karena tertoreh secara sempurna dalam kalamNya. Uuaaapppiiiik tennaaann…. Jadi membayangkan para ahli quran-ahli tata bahasa quran kalau lagi ngaos quran. Pengen rasane bisa membaca Quran. Bukan sekedar menguntai lafadz, tapi bisa pribadi melantunkan makna-maknanya sembari ngaos. Uueennaaak banget kayaknya.

Selama ini aku baca qur’an hanya sekedar ngewess. Takutku masih dalam taraf bacaanku dan istiqomahku. “Sekedar” baca qur’an aja nggak bisa, gimana bisa mau tau maknanya. Makna bukan sekedar arti, tapi sirr di dalamnya. insyaAllah lah, suatu saat. Mugi Engkau bukakan hati dan pemahaman padaku atas Qur’anmu Gusti. Ingin sekali aku bisa menjadi Wali Mu dalam bidang Qur’an.

Mugi Engkau paringi jalan yaAllah.

sinau ngetik lewat hape

bismillahirrohmanirrohim
belajar blogging lewat hape ah... lumayan kalau seumpama bisa belajar ngetik pakai hape... kayaknya seru juga :p

berkisah atau berkilah diriku ini,, mengenai perihal rokok. di satu sisi aku paham sekali kalau yg namanya rokok itu jelek dari bidang kesehatan dari sisi manapun. tapi di lain sisi, sepele memang, rokok bisa menjadi hal yang menyenangkan. bagi para perokok, aktivitas merokok menjadi lebih penting bila dibandingkan dengan makan. terkadang ada asumsi di masyarakat untuk para ahlul hisab tersebut "mending nggak makan daripada enggak ngerokok"

miris memang, namun apa daya, kejadian nyatanya memang seperti itu. mereka yang memiliki penghasilan yang jauuuh dibawah umr. katakanlah, mereka yang tidak mampu, lebih memilih rajin dan rutin membeli rokok dibanding direlakan sedikit untuk membeli lauk atau sayur yang bergizi untuk anaknya.

dilain pihak, harga rokok bisa dibiang selalu meambung jauh tinggi. perlu diketahui bahwa yang namanya rokok itu nggak ada cerita harganya pernah turun. selalu naik. rokok LA lights 16 batang yang dulu dikaa smp sering aku beli harganya lima ribu lima ratus rupiah, sementara di jaman sekarang telah menjadi 13ribu rupiah. angka yang mengejutkan. kenaikannya bahkan lebih dari 200% dalam kurun waktu 10 tahun.
mungkin 10tahun lagi harga LA isi 16 jadi 26ribu kali yak... hehehe

yah... bisa disebut juga para perokok itu sebagai penderita. pasien lebih tepatnya. aku yakin diantara berpuluh-ratus juta perokok buanyaaak yang ingin berhenti. namun apa daya, fasilitas, kemampuan, dan daya beli terus menyeret mereka menjadi pecandu rokok. salahsatunya ya saya ini.

ngenes memang. dokter yang seharusnya mendidik orang untuk tidak tercerat dalam candu rokok, ternyata malah ngerokok sendiri... payaaaah

selalu dengan dalih, "yang namanya dokter kan sing digugu omongane, ora doktere" *smile* weladalah,,, lernyata lambe karo laku ne bedo... hmmm,, bisa dikategorikan orang munafik dong...  na'udzubillahimindzalik

Selasa, 09 Juli 2013

Marhabban Ya Ramadhan


Alhamdulillah Gustii,, Panjenengan paringi kulo panjang umur, hingga hari ini Engkau beri berkah malam pertama Ramadhan hadir di usiaku. Malam pertama yang cukup menegangkan. Pasalnya ada kejadian seru dibalik tarawih malam pertama ini.

Kisahnya aku dengan wanitaku (baca saja: motor supra 125 silver) sedang keburu-buru pergi ke mesjid karena sudah ketinggalan adzan isya. Inginku tarawih yang 23 menjadikan hatiku terpaut pada pondok yang pertama kali kulihat di kota banjar. Namanya pondok Al Fattah.”Lumayan lah, bisa buat tabarrukan ning pondok,” batinku. Sesampainya di mesjid pondok sana. Ya, mungkin karena aku memang orang baru di banjar dan baru keduakalinya melintas tepat di halaman pondok. Aku menggeber cewekku utk masuk ke pelataran masjid pondok.

Posisi saat itu selesai hujan, jadi undak-undakan pendek yang lumayan curam masih terlihat basah dan licin. Saat naik di undak2an itu, cewekku kepleset. Ngesot beberapa kali dalam hitungan 2-3 detik. Setelah ngesot seksi, tetiba ada mobil ambulans puskesmas melintas tepat di belakang bokong cewekku (baca aja: slebor). Karena ngesot dan justru malah mundur, mak gedubrak lah jadinya. Bagian belakang motorku nampar pintu mobil ambulans. Pecahlah suasana santri dan beberapa warga sekitar yg melihat kejadian tabrakan itu.

Alhamdulillah, aku nggakpapa. Motorku juga nggakpapa. Tapi sayangnya pintu mobil ambulans yang lecet, juga dekok (ini bahasa indonesianya apa ya?). aku nggk begitu tahu seberapa parah kerusakan pintu mobil ambulans.
Setelahnya, karena memang ane yg salah, berulangkali minta maaf sama pak sopirnya.

Sepulang tarawih di sana, aku ditemui lagi sama sang pak sopir ambulans. Alhamdulillah, wajahnya sumringah walau mungkin ada sedikit ganjelan. Ya memang karena aku yang salah. Karena posisi kejadian di pondok dan saat itu rame, nggk mungkin juga kan ribut saat kejadian perkara. Yang penting ada iktikad baik dari keduabelah pihak, baik aku maupun dari supir ambulans puskesmasnya.

Ternyata setelah dijelaskan kalau status saya sebagai dokship di karangkobar, beliau tambah melunak. Dan jatuhnya saya yg lebih nggak enak lagi. Wis pokoke kalau ada apa2 saya minta dihubungi ya pak. Syukur2 saya nggak ikutan nomboki ndandani mobil ambulans.
Untung mobil ambulans pemerintah, bukan mobil pribadi. Alhamdulillaaaah….
Matur nuwun Gustiiii……

ceritaku kemarin di jalan



Alhamdulillahi ‘ala kuli hal­

Agak sulit sebenernya nulis dengan posisi seperti ini. Soalnya si temen kamar lagi nyetel music keras. Hehehe… ndakpapa lah, Alhamdulillah masih diperkenankan untuk bisa ngetik

Banyak sebenernya kejadian yang mau ane ceritakan. Tapi gimana ya. Cara memulai selalu sulit. Padahal kalau sudah terjun nulisnya, semua bisa ngalir dan jadi enteng.

Satu yang mau tak certain. Ini perihal masalah kepulangan kemarin hari sabtu. Dengan alasan yang nggak mutu dan kedonyan sebenernya, saya nekat untuk pulang ke jogja. Alasannya yaitu; aku pingin duwe hape android. Gak mutu banget. Padahal aku masih punya dua hape yang masih bisa kujadikan alat komunikasi. Walau sebatas hanya telpon dan sms.

Setelah berpeluh peluh pulang. Akhirnya tepar juga aku sampai jogja. Dari karkob jam dua siang, sampai rumah jam 9 malem. Padahal jarak normal tempuh banjar jogja cumin kisaran 3 jam.
Itu disebabin kealpaanku masalah sing ketinggalan-ketinggalan ning kosan. Dengan pedenya saya ndak mampir kos sebentar barang isitrahat beberapa menit sebelum perjalanan panjang ke jogja. Nawaitu pulang mau beli hape malah duit yang mau dipake nggak dibawa. Haduuh…. Walhasil seingetku pas setelah masuk wonosobo aku putar balik lagi pulang ke kosan dan bawa uang. Pemutaran itu cukup memakan waktu. 3 jam habis hanya untuk putar balik.

Sesampainya dijogja aku nggak langsung balik ke rumah, malah langsung sowan ke jogja tronik buat nyari hape, padahal keadaan itu sudah cukup malam. Aku ketar ketir, tokonya masih buka nggak ya. Setelah di jogjatronik kusambangilah took itu. Ah, lagi-lagi di phpin. Sudah hamper sebulan aku bolak balik kesana. Ternyata hape yang bersangkutan masih nggak ada juga. Payah. Padahal promo nya sudah gencar dari akhir mei. Sampai akhir juli pun hape yang sudah terlanjur dipromosiin itu nggak nongol juga. Akhire dengan hati yang mutung, aku pulang ke rumah.

Berani yaqin aku, posisiku pas waktu itu bludrek banget. Jauh jauh ke jogja nggak dapet apa2. Cm dapet capek doing. Sampai2 disinggung sama bapakq sebab masalah kepulanganku yang terlalu sering dan selalu pakai motor. Iya sih, namanya orangtua masak iya tega ngelihat anaknya keseringen jarak jauh ngendarain motor. Tapi, positifnya… Alhamdulillah aku malah dikasih motor supra yang notabene motor paling enak yang dimiliki keluargaku… hehe

Stop teng mriki mawon,, sing penting nulis

Tengkyuh sangeud…. J

Rabu, 03 Juli 2013

Aku sing Turu Wae

Kesukaanku dalam mengulangi kesalahan yang sama. Entah mengapa. Masalah yang terjadi di dalam hidup ini sejatinya tidak ada yang  baru (seenggaknya menurutku). Banyak problem yang aku dapati dan seharusnya aku mengerti bagaimana penyelesaiannya. Namun entah mengapa, kejadian salah berulang kali aku lakukan.

Simpelnya gini, satu sifat burukku. Selalu saja mengantuk setelah subuh. Sepele memang. Namun entah mengapa aku hanya berkutat dengan mengambil bantal dan tidur rebahan di atas sajadah. Padahal kita semua tahu bahwa yang namanya waktu subuh itu adalah waktu sakral untuk wiridan. Jare wong jowo, nek turu isuk bar subuh, rejekine dipatok karo pitik. Lha tenan og, contoh konkritnya, biasanya kalau saya ndak tidur setelah subuh, passion kerja saya meningkat. Entah kenapa sifat ngantukan tidak terjadi. Pagi hingga sore sepertinya hanya semangat yang dirasa.

Kedua, masih dalam taraf tidur. Kesukaanku tidur sepulang dari kerja. Alias waktu sore. Padahal kite semua juga tahu kalau yg namanya waktu sore itu bukanlah waktu yang baik untuk tidur. Alasan saya selalu dan selalu sama setiap harinya, ngeroso capek. Padahal ibu yang tiap hari bolak balik semarang jogja ndak pernah tidur sepulang kerja. Parah emang. Jare wong jowo, turu sore iku ala. Nah, turu sore ini juga jare jarenya nyangkut nyangkut masalah rezeki. Duh,, turu ki pancen mateni umurku tenan og.

Satu lagi bab masalah tidur yang sangat menggangguku. Kebiasaan tidur yang terlalu malam. Walhasil karena udah kebanyakan tidur sore-sore, jam tidur malam kerasa ngganggu. Baru mulai ngantuk pas tengah malam. Dan waktu hidup malamku sangat sangat tidak manfaat kalau aku ingat ingat. Kok iya, sampai-sampai tiap malam rajin bener aku nyambangi twitter untuk sekedar baca timeline atau fesbuk. Tanpa ada kepentingan apapun. Dan begitu cepatnya waktu berlalu, bagaikan pesawat supersonik ternyata sudah tiga jam saya menghadap laptop tanpa akhiran yang berguna. Sama sekali. Dan itu sering.

Banyak sekali waktuku terbuang oleh kesalahpahamanku sendiri terhadap tidur. Jelas, tidurku tidur yg buruk. Dan sama sekali tidak direkomendasikan kepada siapapun yang sedang menjalani hidup.

That’s it,, sama seperti biasanya… tulisan ini tidak diedit, jadi, Terimakasih. 

Senin, 01 Juli 2013

Ketika ku ditinggalkan

Alhamdulillah ‘ala kulli hal….
Bersyukur atas segala nikmat yang Panjenengan beri ya Gusti. Memang, sesuai janji Panjenengan, dibalik segala kesulitan itu terselip adanya kemudahan. Bahkan dari setitik kesulitan, Engkau berikan bejibun kemudahan di baliknya.

Alhamdulillah, hari ini hari berakhirnya masa bakti sementara beberapa temen doskhip puskesmasku. Berawal dari ramai-ramai ada empat orang hingga kini bersisa hanya ada dua orang.
Pada mulanya kita berangkat bareng, rame rame bareng. Nggarap pasien bareng. Visit bareng. Sarapan bareng. Pato bareng. Bahkan ngegodain mbak mbak perawat juga bareng. Akhirnya untuk sementara ada dua orang temen saya yang di dismissed, dihilangkan dari kehidupan kerja puskesmas karangkobar.

Lumayan terasa sih berat pada awalnya, sampai akhirnya harus saya sadari bahwa berat beban kerja yang bertambah ketika dua orang itu hilang belum ada apa-apanya bila melihat kinerja dokter puskesmas asli yang mengampu. Sifat kami para doskhip hanya membantu para dokter puskesmas karkob untuk pelayanan pasien, baik UKP maupun UKM. Dengan armada, logistik, dan fasilitas puskesmas yang sebesar itu (FYI puskesmas karkob lumayan gede loh) jadi beban yang lebih berat jika hanya ada dua orang dokter yang mengampu. Kita aja yang sifatnya membantu, sampai turun tangan habis-habisan ikut mengelola pasien puskesmas. Memang tidak secara langsung diikutkan dalam pengelolaan puskesmas, tapi cukup membantu dalam bidang pelayanan klinis puksesmas.

Bayangpun pasien yang bejibun jumlahnya, dengan eksistensi kita sebagai dokship aja diriku pernah mengeluh di tengah-tengah perjalanan. Padahal baru sebulan saya mendekem di puskesmas ini. Lhakalo ndak ada dokship, bisa diimajinasikan, betapa rempongnya dokter fingsional yg ngurus ini itu, segala tetek bengek urusan administrasi disamping pelayanan.

Alhamdulillah, menilik dari keberadaan kita. Para dokter tersebut merasa terbantu lebih banyak. Kalo ada serangan pasien igd, penanganannya lebih enak. Perawat pun kembali secara fungsional sesuai dengan kompetensinya. Maksud saya, adanya dokship di karkob seenggaknya bisa meminimalisir kurangnya masukan instruksi mau diapain pasien itu. Kalau pasien igd sedang ruwet, terkadang temen-temen paramedis juga bisa memberikan keputusan penanganan apa yang bisa diberikan ke pasien. Namun seenggaknya dengan keberadaan kita, semua instruksi tindakan medis bisa tepat langsung sasaran, tanpa adanya kesalahpahaman dari paramedis ke medis dan sebaliknya.

Senajane aku mbahas opo to ki… kok koyone rak nyambung…. Hehe

Pada intinya capek yang saya rasakan setelah ditinggalkan dua teman saya, tidak bisa dibandingkan dengan tingkat kecapekan sesepuh, para suhu saya, di puskesmas ini. Mereka sudah berkeluarga, punya anak, punya pikiran dan tanggungjawab terhadap keluarga dan pasien. Sementara saya? Tanggungjawabnya baru sebatas ke pembibing…. Dan tingkat kesibukan mereka pun saya rasa masih juaauuh sibuknya dibandingkan dengan sekedar saya.

Alhamdulillah, Panjenengan paring saya ridlo untuk menjomblo walau sementara. Harapan saya Gusti,, setelah iship ini berakhir, Engkau berikan tanggungjawab besar dimana saya bisa menerima dan amanah untuk menjalankannya. Paringono saya jodoh terbaik, Gusti.

Pun,, matur nuwun atas oret2an saya. Ndak saya edit lagi, soale udah kebelet mau nyuci.
Tengkyuh


Sabtu, 29 Juni 2013

Yak Diputuskan

Alhamdulillah,, diputuskan juga akhirnya.... Setelah melalui perjalanan yang panjang *boong* Akhirnya saya tetapkan untuk memulai blog ini dari awal lagi... dengan nama baru untuk sementara "dokshipkarkobers" alias dokter internship karang kobar... hahaha *maksa banget
Yuk,, bismillah dari awal