Selasa, 09 Juli 2013

Marhabban Ya Ramadhan


Alhamdulillah Gustii,, Panjenengan paringi kulo panjang umur, hingga hari ini Engkau beri berkah malam pertama Ramadhan hadir di usiaku. Malam pertama yang cukup menegangkan. Pasalnya ada kejadian seru dibalik tarawih malam pertama ini.

Kisahnya aku dengan wanitaku (baca saja: motor supra 125 silver) sedang keburu-buru pergi ke mesjid karena sudah ketinggalan adzan isya. Inginku tarawih yang 23 menjadikan hatiku terpaut pada pondok yang pertama kali kulihat di kota banjar. Namanya pondok Al Fattah.”Lumayan lah, bisa buat tabarrukan ning pondok,” batinku. Sesampainya di mesjid pondok sana. Ya, mungkin karena aku memang orang baru di banjar dan baru keduakalinya melintas tepat di halaman pondok. Aku menggeber cewekku utk masuk ke pelataran masjid pondok.

Posisi saat itu selesai hujan, jadi undak-undakan pendek yang lumayan curam masih terlihat basah dan licin. Saat naik di undak2an itu, cewekku kepleset. Ngesot beberapa kali dalam hitungan 2-3 detik. Setelah ngesot seksi, tetiba ada mobil ambulans puskesmas melintas tepat di belakang bokong cewekku (baca aja: slebor). Karena ngesot dan justru malah mundur, mak gedubrak lah jadinya. Bagian belakang motorku nampar pintu mobil ambulans. Pecahlah suasana santri dan beberapa warga sekitar yg melihat kejadian tabrakan itu.

Alhamdulillah, aku nggakpapa. Motorku juga nggakpapa. Tapi sayangnya pintu mobil ambulans yang lecet, juga dekok (ini bahasa indonesianya apa ya?). aku nggk begitu tahu seberapa parah kerusakan pintu mobil ambulans.
Setelahnya, karena memang ane yg salah, berulangkali minta maaf sama pak sopirnya.

Sepulang tarawih di sana, aku ditemui lagi sama sang pak sopir ambulans. Alhamdulillah, wajahnya sumringah walau mungkin ada sedikit ganjelan. Ya memang karena aku yang salah. Karena posisi kejadian di pondok dan saat itu rame, nggk mungkin juga kan ribut saat kejadian perkara. Yang penting ada iktikad baik dari keduabelah pihak, baik aku maupun dari supir ambulans puskesmasnya.

Ternyata setelah dijelaskan kalau status saya sebagai dokship di karangkobar, beliau tambah melunak. Dan jatuhnya saya yg lebih nggak enak lagi. Wis pokoke kalau ada apa2 saya minta dihubungi ya pak. Syukur2 saya nggak ikutan nomboki ndandani mobil ambulans.
Untung mobil ambulans pemerintah, bukan mobil pribadi. Alhamdulillaaaah….
Matur nuwun Gustiiii……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi pengguna pengunjung blog ini, silakan buka komentar di sini....